Monday, August 17, 2009

#Indonesiaunite Deklarasikan Amanat Bersama untuk Bangun Indonesia


Satukan Lintas Generasi dan Kelompok Masyarakat melalui Bersatu Bersama

Jakarta, 16 Agustus 2009 – Hari ini gerakan #Indonesiaunite yang merupakan semangat untuk bersatu, tidak menyerah, dan tidak takut, yang dipicu oleh aksi terorisme pada 17 Juli 2009; didukung lapisan masyarakat lintas generasi dan berbagai kelompok masyarakat, mendeklarasikan Amanat Bersama yang dilaksanakan serentak pada pukul 23.00 WIB sebagai wujud dari rasa nasionalisme, anti-kekerasan dan seruan untuk Indonesia bersatu dan bangun negeri. Hadir Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat RI, dan perwakilan negara sahabat yang turut menyaksikan pendeklarasian Amanat Bersama tersebut. Di samping Jakarta, kegiatan yang sama juga dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia, di antaranya Palembang, Yogyakarta, Bogor, Papua, NTT, Ambon dan lain-lain. Selain itu pembacaan Amanat Bersama juga disiarkan langsung melalui jaringan radio MRA, dan akan diikuti jaringan radio lainnya.

Pendeklarasian Amanat Bersama ini dipicu oleh teror bom 17 Juli, yang mendorong generasi baru yang tergabung dalam semangat #indonesiaunite sepakat untuk menjadikan hari ini, tanggal 16 Agustus, sebagai tonggak sejarah baru bertepatan dengan peringatan dirgahayu RI ke-64. Amanat Bersama yang merupakan hasil pemikiran dan menampung aspirasi berbagai kalangan telah tersedia secara online di wiki.indonesiaunite.com sejak 9 Agustus dan disempurnakan pada 14 Agustus 2009. Berikut adalah pernyataan sikap dari generasi baru yang mengobarkan semangat nasionalisme, menentang kekerasan, menyerukan Indonesia Bersatu dan membangun negeri.

Isi Amanat Bersama:
- Kami adalah generasi baru, pewaris sah Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Kami adalah generasi baru, yang menolak untuk hidup dan tumbuh dengan rasa takut. Kami memilih menjadi pemberani.
- Kami adalah generasi baru, yang percaya setiap kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan baru. Karena itu, kami akan berusaha untuk memutus rantai kekerasan melalui karya kemanusiaan di mana pun kami berada.
- Kami adalah generasi baru, yang percaya penuh dengan prinsip demokrasi, kemanusiaan, kesetaraan, dan saling menghormati. Karena itu, kami menolak segala bentuk diskriminasi.
- Kami adalah generasi baru, yang akan membangun sebuah bangsa dan negara yang bermartabat dan terhormat, mampu mempersatukan Indonesia, melindungi hak-hak individu, berdiri di atas semua golongan, serta memuliakan manusia-manusia yang menjadi rakyatnya.

Pendeklarasian Amanat Bersama tersebut dilaksanakan di tengah-tengah acara Indonesiaunite Culturefest yang diadakan di Jakarta, Ambon, Palembang, NTT dan beberapa daerah lainnya. Acara yang diprakarsai oleh Green Music Foundation turut menampilkan Glenn Fredly, Pandji Pragiwaksono, Humania, RAN, The Upstairs, Barry Likumahuwa Project, Ras Muhammad, Ecoutez, Endah & Rhesa, Kwaci, Zigaz, Eki Dancer, dan Tarian Papua.

Indonesiaunite Culturefest sekaligus menjadi pembuka rangkaian kegiatan lainnya yang akan diadakan pada tanggal 17 Agustus 2009, yang menjadi mengejawantahan semangat Indonesiaunite dalam tindakan nyata, beberapa acara tersebut di antaranya:

Jakarta Twitter User Group: Independence Day Gathering
Pukul: 15.00 – selesai
Lokasi: Rasuna Epicentrum Parking Lot
Penyelenggara: Jakarta Twitter User Group
Format acara: Break Live Tweet Pesan Kami kepada Dunia dalam 140 huruf.

Program Anteve – 4M: Makin Malam Makin Mantab!
Puluhan Selebritis Indonesia dan 200 pengguna Twitter akan bergabung di studio Anteve Cawang untuk bersama-sama mendeklarasikan kembali Amanat Bersama #Indonesiaunite.

“Seribu bom mungkin bisa menggetarkan bumi indonesia, tapi getarannya tidak ada yang bisa mengalahkan getaran semangat generasi muda dalam #Indonesiaunite!,” ungkap beberapa penggerak #indonesiaunite.

Kami berharap Amanat Bersama dapat disebarluaskan dan hidup di setiap generasi baru Indonesia dalam menumbuhkan rasa nasionalisme, anti-kekerasan dan seruan untuk Indonesia bersatu dan bangun negeri.

SELESAI -

Catatan untuk Editor

Tentang #indonesiaunite
Semboyan ‘Indonesia Unite’ berawal dari hashtag (penanda topik) #indonesiaunite yang digunakan dalam percakapan antara pengguna fasilitas microblogging Twitter, beberapa saat setelah aksi terorisme pada 17 Juli 2009.
Berawal dari Twitter, Indonesia Unite selanjutnya menggunakan situs-situs media sosial lainnya dalam menularkan semangat kebangsaan, anti-kekerasan dan mengobarkan semangat untuk bangkit dari keterpurukan, melalui website: http://indonesiaunite.com dan akun Facebook Profil Publik yang hingga saat ini keanggotaannya menembus angka 360.000. Hashtag #indonesiaunite yang berisi pesan untuk mengingatkan sesama untuk tidak gentar menghadapi intimidasi terorisme dan berusaha dengan cepat memberikan berita kepada dunia bahwa Indonesia adalah Negara yang aman dan damai, serta masyarakat Indonesia tidak gentar pada intimidasi terorisme. Selain itu, sebagai bentuk dukungan #indonesiaunite pengguna Twitter di Indonesia mulai mengganti avatar atau foto profil dengan atribut merah putih, atau dengan memasang Twitter ribbon bendera merah putih. Sejak 17 Juli 2009, aktivitas dengan hashtag #indonesiaunite menembus lima besar tren pembicaraan nomor satu di Twitter.

Indonesia Unite adalah semangat dan inisiatif bersama yang tidak dimonopoli oleh individu atau kelompok tertentu.
Walaupun diawali dari diskusi antara pengguna Twitter di Indonesia, dan awalnya digerakkan oleh beberapa individu tertentu, Indonesia Unite bukanlah organisasi dengan struktur tertentu, melainkan semangat yang menyatukan dan dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan atau gerakan, dari dan untuk semua orang.

Indonesia Unite mengedepankan keterbukaan informasi dan jalur-jalur komunikasi, melalui dialog dengan semua pihak, tentang kondisi nyata di Indonesia.
Dengan memaksimalkan sumber daya yang saat ini telah dimiliki, semua orang yang merasa tergerak dapat mengimplementasikan semangat Indonesia Unite dalam tindakan-tindakan nyata, sebagai berikut:
Membuka dialog tentang upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi ekonomi usaha kecil, industri kreatif dan pariwisata.
Membantu upaya pemulihan ekonomi masyarakat kecil melalui inisiatif social entrepreneurship.
Meningkatkan kewaspadaan melalui penyebaran informasi, neighbourhood watch, dan pengawasan langkah-langkah pengamanan di tempat-tempat publik.
Dan lain-lain.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://indonesiaunite.com
Atau hubungi tim PR melalui email: contact@indonesiaunite.com

Thursday, August 6, 2009

Puisi Terakhir WS RENDRA



Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah

Tuhan, aku cinta padamu

Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga

Wednesday, August 5, 2009

Akting: Mendalami diri sendiri

Akting adalah wilayah abstrak sekaligus konkret. Abstrak ketika instruksi pencariannya disampaikan sutradara pada aktor. Kata dan kalimat sutradara selalu membutuhkan kecerdasan dan daya imajinasi aktor untuk memahaminya. Konkret ketika instruksi tersebut dilakukan melalui gerak-gerik tubuh. Pada saat tubuh bergerak dan vokal aktor membentuk makna instruksi maka saat itulah akting menjadi dunia riil.

Konstantin Stanislavsky
Stanislavsky memusatkan diri pada pelatihan akting dengan pencarian laku secara psikologis. Dalam tulisannya yang terkenal The Method, ia berusaha menemukan akting realis yang mampu meyakinkan penonton bahwa apa yang dilakukan aktor adalah yang sebenarnya terjadi.
Pada prinsipnya aktor harus memiliki kondisi fisik yang prima, fleksibel, aktor harus mampu mengobservasi kehidupan, aktor harus menguasai kekuatan psikisnya, aktor harus mengetahui dan memahami tentang naskah lakon, aktor harus berkonsentrasi pada imaji, suasana, dan intensitas panggung,dan aktor harus bersedia bekerja secara terus menerus serta serius mendalami pelatihan demi kesempurnaan diri dan penampilan perannya. Stanislavsky menitik beratkan pada masalah tubuh dan pikiran aktor, untuk mewadahi psikologis aktor dan karakter naskah. Stanislavsky berpendapat bahwa otentisitas keaktoran terletak pada pada kemampuannya secara sadar menciptakan kondisi as if (seandainya). Dalam pengandaian ini aktor diharapkan mampu menjelajahi kondisi psikisnya secara mimetik. Hal ini merupakan penjelajahan bawah sadar. Penjelajahan bawah sadar menjadi cara memahami bahasa subtext, yaitu retorika non-verbal yang terbentuk melalui penampilan yang asli atau otentik. Subtext dalam metode stanislavsky berbeda dengan pemahaman subtext yang biasa. Dalam metode stanislavsky mampu menampilkan makna yang letaknya tesembunyi dalam komunikasi panggung. Pencarian masa lalu yang dipertentangkan terus-menerus di atas panggung ketika berhadapan dengan penonton adalah bentuk pertunjukan seorang aktor untuk mencipta dan mencipta kembali perannya secara simultan.

Jerzy Grotowski
Menurut Grotowski, aktor harus merancang sendiri “topeng organik” melalui otot-otot wajahnya sehingga setiap karakter menunjukkan ekspresi wajah yang sama., yaitu keputusasaan, kesakitan, kelelahan, dan penderitaan. Komposisi ekspresi wajah tersebut dengan menggunakan otot wajah, aktor harus mampu menghasilkan efek teatrikal, yang menghentakkan impuls penonton.
Grotowski mengembangkan metode pelatihannya berdasarkan sistem yang disebutnya via negativa.menurut Grotowski, sistem via negativa mampu memperkaya transformasi fisik dan batin aktor. Pada dasarnya, sistem via negativa yang menjadi acuan Grotowski memiliki makna Relijius-Spiritual. Seperti yang dikatakan oleh Brook ketika ia mengamati gagasan spiritual Grotowski, “ Bahwa spiritual adalah ketika seorang melangkah memasuki dunia dalam, dari alam yang dikenal ke alam tak dikenal.”
Kerja spiritual berdasarkan sistem via negativa membentuk keutuhan seni tersebut dapat dilacak melalui berbagai bentuk dan pemahaman yang ada dalam tahapan proses kreatif Grotowski.
Via negativa menghasilkan teknik akting in-trance dan penyatuan seluruh kekuatan psikis dan tubuh aktor. Hasil yang diperoleh adalah tak adanya batas waktu antara impuls dalam dan reaksi luar sehingga impuls tersebut sudah menjadi reaksi luar. Penyatuan kekuatan psikis dan tubuh aktor adalah alat bagi aktor untuk melakukan kontak dan berada lebih dekat dengan sisi dalam batinnya. Sistem via negativa adalah sistem penyatuan unsur-unsur dalam diri aktor, yaitu tubuh, pikiran, batin.

Richard Boleslavsky
Ada banyak hal yang disampaikan Boleslavsky dalam bukunya yang berjudul “The First Six Lessons”. Menurut dia dalam buku ini, teater adalah keagungan penciptaan, kemurnian, suatu keindahan, sesuatu yang lebih besar dari kehidupan. Bagi Boleslavsky, teater adalah misteri besar, suatu misteri dimana ada penggabungan antara dua gejala abadi, yaitu :
- Keinginan pada kesempurnaan,
- Keinginan pada keabadian.
Dalam sebuah teater kreatif, sasaran seorang aktor adalah sukma manusia. Berperan di atas pentas adalah memberikan bentuk lahir pada watak dan emosi aktor, baik dengan laku ataupun ucapan. Dalam watak tersebut ada tiga bagian yang harus nampak, yaitu watak tubuh, watak emosi, dan watak pikiran.

“The First Six Lessons”

Ajaran I : Konsentrasi
Aktor adalah orang yang mengorbanan diri. Ia menghilangkan dirinya demi menjadi orang lain sesuai peranannya. Hal pertama yang harus dia miliki untuk menjadi orang lain adalah, konsentrasi. Didalam konsentrasinya dia harus dapat memerintahkan panca indranya, dan seluruh organ dan bagian tubuhnya untuk bekerja sebagai orang lain.
Ajaran II : Ingatan Emosi
Aktor harus dapat mengingat segala emosi yang terpendam dari halaman-halaman sejarah yang telah silam. Semua itu pasti membantu akting seorang aktor, untuk mendapatkan takaran emosi yang tepat dalam berperan di atas panggung. Emosi yang dimaksud di sini bukanah semata-mata emosi yang pernah kita alami, tetapi bisa saja emosi yang kita dapati dari hasil observasi.
Ajaran III : Laku Dramatis
Jika kita sudah mendapatkan emosi, barulah kita wujudkan semua itu dalam Laku Dramatis, yaitu perbuatan yang bersifat expresif. Inilah yang merupakan instrumen dalam seni teater. Aktor harus mewujudkan yang diutarakan oleh pengarang atau sutradara dengan kata-katanya di dalam laku dramatisnya. Di sini aktor bersifat reproduktif dan kreatif.
Ajaran IV : Pembangunan Watak
Untuk mendapatkan wujud watak yang benar, kita harus melakukan berbagai pengkajian terhadap karakter yang akan diperankan dari naskah. Yang harus dilakukan adalah :
1. Menelaah Struktur Psikis Peran
2. Memberikan identifikasi
3. Mencari hubungan antara naskah dan emosi
4. Penguasaan Teknis
Ajaran V : Observasi atau pengamatan
Tugas seorang aktor selain bermain di atas pentas adalah untuk mengamati segala yang terjadi di sekitarnya. Mulai dari hal yang paling umum sampai hal yang paling detail. Kadang masih ada aktor yang melupakan observasi sebagai bagian dari tugasnya. Dan itulah yang membuat kualitas permainan seorang aktor menjadi rendah. Oleh karena itu observasi sangatlah penting, dimana kita bisa belajar untuk menjadi yang lain dari diri kita dan belajar bagaimana bertingkah laku. Dan semua ini pasti berguna di atas pentas.
Ajaran VI : Irama
Agar sebuah lakon dapat menghanyutkan penikmatnya ke arah yang di tuju, maka permainan itu harus menggunakan irama. Dalam teater didapati istilah tempo, tetapi sebetulnya kata-kata ini tidak ada hubungannya dengan irama. Irama adalah perubahan-perubahan yang teratur dan dapat diukur dari segala macam unsur yang terkandung dalam sebuah hasil seni –dengan syarat bahwa semua perubahan secara berturut-turut merangsang perhatian penonton dan menuju ke tujuan akhir si seniman. Sebuah lakon mempunyai irama. Irama itu berjalan ke arah klimaks. Tanpa irama pasti akan membosankan penonton. Aktor harus mempunya kemahiran menunjukan irama. Ia harus berlatih memikat perhatian penonton.
Dari 6 ajaran diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu aktor bukanlah sebuah hobby, tapi bagian dari hidupnya.



Rizki Pradana
Dari buku “Shomit Mitter : Sistem Pelatihan Lakon”, “RMA. Harymawan : Dramaturgi”

Kreatifitas

Untuk dapat mengembangkan kreatifitas anak, hendaknya kita memahami pentingnya kreatifitas itu sendiri bagi kehidupan kita dan khususnya bagi anak. Ada beberapa poin yang mengacu pada pentingnya kreatifitas, yaitu :

  • Kreatifitas penting bagi kesehatan mental individu setiap orang yang hidup di dunia sebagai sarana atau cara untuk mengangkat eksistensi diri.
  • Kreatifitas penting bagi individu untuk dapat menemukan solusi yang variatif dan unik pada suatu inti permasalahan.
  • Kreatifitas adalah salah satu usaha untuk mendapatkan kepuasan pribadi dengan jalan melakukan krsi-kreasi dalm bidang seni maupun ilmiah.
  • Kreatifitas penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia yang dinamis dan memerlukan pembaharuan.

Kreatifitas adalah…
  • Kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data dan informasi yang sudah ada sehingga mendapatkan data dan informasi yang baru.
  • Daya pikir untuk menemukan banyaknya kemungkinan solusi atas sebuah masalah. Tak hanya kuantitas, tapi juga ketepatgunaan dan varietasnya.
  • Kemampuan berfikir yang orisinal dan fleksibel dan kemampuan mengelaborasikan sebuah gagasan menjadi lebh baik.

Kreatifitas dalam sikap…
  • Motivasi
Segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia pasti ada faktor pendorongnya yang biasa di sebut motif, atau motivasi. Dalam setiap kegiatannya, manusia dengan kreatifitas tinggi akan lebih memiliki motivasi yang jelas dibanding dengan manusia-manusia yang kreatifitasnya rendah.
  • Rasa ingin tahu
Kratifitas menuntut rasa ingin tahu yang tinggi karena dalam melakukan sesuatu seseorang dengan kratifitas tinggi akan banyak memperhatikan hal-hal detail dan banyak memiliki sudut pandang dalam berpikir untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
  • Berani ambil resiko salah
Dalam bertindak manusia dengan kreatifitas tinggi tidak akan takut untuk berbuat salah, apalagi dalam suatu proses pembelajaran yang sedang dilaluinya, serta tidak takut mendapatkan kritik dari orang lain. Daripada harus menunggu rangsangan dari orang lain.
  • Menerima tantangan
Kreatifitas yang tinggi akan membuat manusia dapat dan memiliki semangat untuk menerima tantangan.
  • Tidak mudah putus asa
Manusia dengan kreatifitas tinggi idak akan mudah putus asa jika mendapati kesulitan besar dalam mencari solusi dari masalah-masalah yang sedang dihadapinya, karena manusia tipe ini memiliki sudut pandang yang bervariatif sehingga memiliki daya juang yang kuat dan variasi solusi atas masalahnya.
  • Menghargai keindahan
Manusia dengan kreatifitas tinggi akan lebih menghargai keindahan daripada manusia dengan kreatifitas rendah dan biasanya ini akan terbagi dengan sendirinya pada kelas-kelas yang berbeda atau dalam kelompok yang berbeda-beda.
  • Mempunyai rasa humor
Keatifitas bukan berarti harus melulu serius, untuk bisa mencerna masalah dengan jelas dan baik, bisa juga dilakukan dengan gaya-gaya humor sehingga membuat otak lebih leluasa berpikir kreatif.
  • Ingin mencari pengalaman baru
Pengalaman baru adalah hal utama yang menjadi ciri dari orang-orang dengan kreatifitas tinggi, karena pengalaman baru akan membuat mereka memiliki referensi baru untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atas ide dan gagasannya.
  • Menghargai orang lain
Untuk dapat memiliki kreatifitas yang tinggi dibutuhkan sebuah rasa toleransi yang tinggi serta memiliki sifat menghargai orang lain dan karyanya ini sangat penting bagi manusia dengan kreatifitas tinggi.

Kreatifitas adalah hal yang unik pada setiap orang karena setiap individu tersebut memiliki tingkatan kreatifitas yang berbeda. Yang memang pada dasarnya setiap orang itu kreatif, tapi kemudian kembali kepada upaya lingkungan dan individu tersebut memperdayakan kreatifitas ini. Dan kreatif itu tidak melulu harus dihubungkan pada sebuah bidang, seni misalnya. Orang yang kreatif dalam seni, belum tentu kreatif dalam bidang yang lainnya. Dan kita harus memahami itu untuk dapat menjadi kreatif.

Dari sekian poin di atas dapatlah sebuah kesimpulan alasan-alasan untuk membakar semangat kita sebagai guru atau pendidik agar berusaha meningkatkan kreatifitas pada anak didik. Dan juga dengan memahami poin-poin di atas , pembaca haruslah dapat menemukan formulasi untuk memupuk dan meningkatkan kreatifitas pada anak didik, dan ini pastinya membutuhkan kreatifitas yang tinggi pula. Jadi hendaklah kita menjadi kratif dahulu sebelum bisa membantu orang lain menjadi kreatif.

rizki pradana
27 februari 2006

ILLUSI & TARI

Berdasarkan Teori Konrad Lange


“Pernahkah merasakan menjadi seorang pilot, kusir, pemburu, dokter, jagoan kungfu, superhero, atau sebagai orang tua?”

Jika saya disodorkan pertanyaan di atas, maka saya akan menjawab, pernah. Karena saya pernah melewati masa-masa bermain di waktu kecil yang ternyata sebuah masa yang penuh dengan Ilusi. Waktu kecil saya pernah bermain perang-perangan dan menjadi panglima perangnya, lalu saya juga pernah menjadi seorang superhero saat bermain bersama adik saya sesaat setelah menonton sebuah acara superhero di TV. Bukan pura-pura, tapi benar-benar merasakan menjadi peran yang sedang dimainkan. Ini juga adalah ekspresi kekaguman serta ekspresi keinginan. Oleh karena itu timbul imajinasi yang kemudian berkembang menjadi ilusi. Dan di dalamnya terdapat kesenangan dan kepuasan yang dapat disebut kenikmatan ilusi. Berada di luar alam nyata memang memberikan sensasi-sensasi kenikmatan, dimana kita bisa terbebas dari belenggu masalah-masalah nyata. Dan pasti kita tetap dalam kesadaran akan keadaan nyata, sehingga secara sadar kita menciptakan kesadaran lain, yaitu kesadaran penipuan-diri yang erat hubungannya dengan ilusi.

Dalam kesenian kita mengenal seni peran, seni tari, seni musik, seni rupa dan sastra. Hampir pada setiap proses kreatif para seniman di bidangnya masing-masing menggunakan ilusi sebagai pengejawantahan atas imaginasinya yang kemudian ditumpahkan pada media-media keseniannya. Dalam seni tari, seorang koreografer biasanya senang bermain dengan imaginasinya untuk menemukan gerak-gerak tari yang unik, dan biasanya mereka meminjam sudut pandang atau pikiran-pikiran yang bukan dirinya untuk kemudian dipakai mencari gerak tersebut. Begitu pula dengan penarinya, untuk dapat merasakan gerak dan kemudian menggerakkannya dengan rasa yang sama dengan yang dirasakan oleh koreografer ketika mendapat gerak tersebut. maka penari harus meminjam pikiran-pikiran atau sudut pandang koreografer serta meciptakan ilusi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan gerak tersebut.

Sebuah contoh yang paling gampang adalah, ketika seorang koreografer mencipta atau menata tari betawi yang bertema “panen”, maka sang koreografer harus menganggap dirinya petani sekaligus penari sesuai dengan hasil pengamatannya, untuk mendapatkan motif-motif gerak petani ketika panen dalam bentuk tari betawi. Dalam proses peminjaman pikiran petani itulah ilusi bermain dimana koreografer menjadi petani, padahal dia bukan petani atau tidak pernah bertani sebelumnya. Untuk bisa seperti ini pun harus melalui proses latihan. Dan jika diadakan pelatihan khusus atau workshop biasanya para mentor menggunakan metode “game and play” untuk bisa membangun kesadaran yang dibutuhkan dalam proses kreatif. Dalam workshop biasanya mentor memberikan materi yang mirip dengan permainan anak-anak seperti telah dipaparkan pada beberapa paragrap di awal tulisan ini. Bentuknya lebih mirip simulasi yang diharapkan akan merangsang kesadaran akan ilusi itu sendiri berdasarkan imajinasi peserta yang diarahkan oleh mentor.

Penari, dalam melakukan gerak tari, tidak dapat hanya bergerak secara mekanis, tapi juga pikiran dan rasa. Dan untuk bergerak secara pikiran dan rasa, maka penari akan ber-ilusi atau menganggap dia dalam kesadaran sang koreografer saat mencipta gerak tersebut, bukan sekedar hapalan yang akan membuat penari terjebak dalam gerakan-gerakan mekanis. Ilusi adalah bagian yang tak terpisahkan dalam seni, termasuk seni tari yang membutuhkan ilusi dalam setiap proses kreatif dan apresiasinya. Karena nilai-nilai keindahannya tak hanya teknik gerak, tapi juga kedalaman rasa yang hanya bisa di capai dengan menghidupkan ilusi dalam tari.

16 Maret 2006
Rizki Pradana

Hakekat Seni

Karena berbagai pertimbangan, seni adalah kata yang paling sulit untuk didefinisikan tanpa harus memulai perdebatan yang tiada akhirnya. Banyak definisi telah dikemukakan. Setidaknya seni mempunyai keterlibatan manusia –entah dalam kemampuan fisik atau pikiran. Definisi yang bervariasi dari banyak ahli seni dan institusi seni, membuktikan betapa sulitnya mencari sesuatu yang baku tentang definisi seni.

Seni menurut apa yang saya baca dan saya sepakat adalah ekspresi kehendak, perasaan, pikiran, pengalaman, imajinasi yang di tuangkan kedalam media-media, yang dalam proses nya terdapat nilai-nilai daya, cipta, rasa dan karsa. Sangat umum memang.

Hakekat seni adalah salah satu cara untuk mencari sebuah persamaan besar untuk disepakati bersama dan ini adalah hal yang paling mendasar dari seni. Tapi untuk mencapai kesepakatan tentang hakekat juga sama sulitnya, karena banyaknya ahli dan institusi seni yang mengemukakan pendapatnya masing-masing. Dan semua itu sangat berbeda, entah dari sudut pandangnya atau dari tujuannya. Diantaranya adalah sebagai berikut, contoh dari definisi dan hakekat seni :
  • “Hidup sebentar, seni abadi” – Hipocrates, Filsuf
  • “Seni melengkapi apa yang tidak dilengkapi oleh alam.” – Aristoteles, Filsuf
  • “Reproduksi dari apa yang dicerap indera-indera manusia dari alam semesta menerobos selubung jiwa” – Edgar Allan Poe, Penulis
  • “yang berada di antara kegiatan statis yang berulang dan membosankan, dengan kegiatan dinamis acak yang membingungkan.” - Yohanes A. Locke, hli filsafat Bahasa Inggris.
  • “Seni adalah sesuatu yang tidak dapat dideskripsikan, dan tidak dapat ditiru.” – Pierre August Renoir, Impresionis.
  • Seni adalah bentuk paling keras dari individualisme yang pernah ada di dunia.” – Oscar Wilde
  • “Seni tidak mereproduksikan yang terlihat, tapi membuatnya terlihat.” - Paul Klee, Seniman Swiss.
  • “Mengobjekkan perasaan, dan mensubjekkan alam.” - Susanne Langer, pemikir

Dari sekian banyak pikiran yang telah dikemukakan tentang seni dan hakekatnya, hanya bisa didapatkan sebuah kesimpulan yang berlaku secara individual, dan menjadi titik akhir. Pencarian akan hakekat seni masih akan terus berlangsung selama peradaban manusia belum mati.

Dari apa yang saya baca dan saya alami, Hakekat Seni adalah untuk melengkapi segala sesuatu yang tidak terselesaikan oleh alam dalam bentuk reproduksi atas proses pencerapan indera manusia dari alam, dan tidak dapat dideskripsikan maupun di tiru.”

26 mei 2005